Stevia adalah pemanis nol kalori yang terkadang terasa pahit atau terasa metalik. Beberapa orang menggunakannya sebagai pengganti gula untuk mengurangi asupan kalorinya. Itu terbuat dari steviol glikosida dan sekitar 200 kali lebih manis dari gula.

Stevia berasal dari tumbuhan. Ini adalah bagian dari keluarga tanaman Asteraceae yang berasal dari Arizona, New Mexico, dan Texas. Spesies tanaman berharga yang digunakan untuk mempermanis makanan ini tumbuh di Brasil dan Paraguay.

Tanaman stevia disebut juga candyleaf dan sweetleaf karena adanya glikosida (bahan kimia) yang rasanya manis pada daunnya.

Meskipun penggunaannya sebagai pengganti gula semakin meningkat, penting untuk dicatat bahwa FDA tidak mengakui daun stevia atau ekstraknya sebagai daun yang aman.

Seberapa Amankah Stevia?

Apakah stevia sehat dan aman? Beberapa orang percaya bahwa stevia dapat membahayakan ginjal dan sistem reproduksi jika dikonsumsi berlebihan. Ini juga dapat menyebabkan mutasi gen. Oleh karena itu, FDA tidak mengizinkan stevia berdaun utuh atau tidak dimurnikan dalam makanan. Ya, semua ini hanyalah satu sisi cerita.

Sisi lain dari cerita ini menunjukkan penelitian selanjutnya yang menyatakan bahwa stevia aman dalam jumlah sedang. Meskipun FDA tidak mengakui ekstrak stevia sebagai ekstrak yang aman, FDA tidak mempertanyakan penggunaan turunan stevia tertentu dengan kemurnian tinggi dalam makanan. Oleh karena itu, produk stevia telah tersedia di pasaran tanpa masalah keamanan yang besar. Namun, bukan berarti stevia itu sehat.

Siapa yang Tidak Boleh Mengonsumsi Stevia?

Meskipun penelitian sedang berlangsung, diyakini individu tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena efek samping akibat penggunaan stevia. Mereka termasuk individu dengan:

  • Masalah tekanan darah
  • Masalah gula darah
  • Kondisi ginjal
  • Kondisi jantung
  • Masalah dengan hormon

Stevia juga dapat menyebabkan interaksi medis dengan obat-obatan tertentu. Individu yang sedang menjalani pengobatan, terutama yang ditujukan untuk pengobatan kondisi kesehatan yang disebutkan di atas, disarankan untuk menjauhi stevia.

Apakah Stevia Berinteraksi Dengan Obat Apa Pun?

Stevia dapat mengganggu pengobatan tertentu. Oleh karena itu, perhatikan kombinasi ini.

  • Stevia Dan Litium

Stevia memiliki sifat diuretiki. Sifat ini dapat menurunkan ekskresi litium, sehingga meningkatkan kadar litium serum, yang menyebabkan masalah serius (9). Oleh karena itu, jika Anda sudah mengonsumsi lithium, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi stevia.

  • Stevia Dan Obat Antidiabetes

Mengonsumsi stevia dapat menurunkan kadar gula darah, dan jika Anda juga mengonsumsi obat antidiabetes, hal ini dapat menurunkan kadar gula terlalu banyak. Namun, diperlukan lebih banyak pekerjaan eksperimental di bidang ini (9). Bicaralah dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Mereka mungkin mengubah dosis obat diabetes Anda. Beberapa obat ini termasuk Amaryl, DiaBetas, Actos, dan Avandia.

  • Stevia Dan Obat Antihipertensisi

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stevia dapat menurunkan tekanan darah. Inilah sebabnya mengapa Anda perlu berhati-hati jika Anda juga sedang mengonsumsi obat tekanan darah. Beberapa obat tersebut termasuk Cozaar, Diovan, Norvasc, dan Lasix.

Stevia juga dikaitkan dengan kanker. Namun penelitian memiliki beberapa temuan menarik.

Stevia Dan Kanker

Belum ada penelitian yang menyatakan bahwa stevia dapat menyebabkan kanker. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat menghambat penyebaran kanker. Penelitian menunjukkan bahwa stevia dapat menjadi agen kemoterapi yang potensial untuk pengobatan kanker.

Penelitian lain juga menyatakan khasiat terapeutik stevia melawan kanker. Hal ini dapat dikaitkan dengan glikosida yang dikandungnya.

Bolehkah ibu hamil mengonsumsi stevia? Cari tahu di bagian selanjutnya.

Stevia Dan Kehamilan

Dalam penelitian pada hewan, stevia ditemukan aman selama kehamilan. Itu tidak meningkatkan toksisitas pada embrio tikus. Hal ini juga tidak mempengaruhi hasil kehamilan atau kesuburan.

Namun keamanan stevia selama kehamilan dan masa menyusui pada manusia belum terbukti. Oleh karena itu, lebih baik menghindari stevia selama kehamilan.

Baca Jugaa :

Mengapa Wanita Lebih Rentan Terhadap Osteoporosis Dan Osteoartritis

5 Cara Sederhana Menurunkan Kolesterol Jahat

<strong>7 Alasan Pentingnya Rutin Perawatan Kulit Malam yang Konsisten</strong>

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

13 Makanan Yang Membantu Meningkatkan Metabolism Anda Menurut Ahli Gizi (Bagian II)-end

Metabolisme tubuh adalah proses kimia dimana tubuh ajab